bakso bumi reog

bakso bumi reog

Rabu, 17 Oktober 2012

TEROBOSAN UNTUK TERUS MEMANJAKAN PELANGGAN

Bakso Bumi Reog sangat intens dalam memanjakan para pelannggan setianya. Sebagai sebuah Rumah makan yang terus berkembang dengan semangat baru, Bakso Bumi Reog terus berinovasi untuk terus maju. Demi kepuasan para pelanggan, kini Bakso Bumi Reog memberikan kupon makan gratis untuk setiap pembelian bakso dan minum Rp 20.000 yang telah terkumpul sebanyak 10 kupon.
Langkah kecil ini, kami harapkan dapat memberi kepuasan kepada pelanggan yang terus setia dalam perjalanan tujuh tahun kami.
Jangan lupa untuk terus datang dan mengajak kawan-kawan Anda ke Bakso Bumi Reog di selatan Kintamani Ponorogo.

Selasa, 16 Oktober 2012

Tempat makan yang nyaman di Ponorogo

Bakso Bumi Reog... Ya itulah tempatnya, dengan tempat duduk yang banyak dan juga lesehan yang luas, sangat cocok bagi Anda yang sedang dalam perjalanan jauh untuk singgah.
Datang ke rumah makan kami dan kami akan berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk Anda..

DISKON MAKAN HANYA ADA DI BAKSO BUMI REOG

Bakso bumi Reog Ponorogo memberikan kepuasan dalam pelayanan dan juga kenyamanan. Kini untuk dapat terus memanjakan Anda para pelanggan, kami kembali memberikan Diskon samapai 20% pada hari Rabu 17 Oktober 2012 jam 15.00-17.00. Dengan menghubungi no HP 0852 5700 0370. Tertarik? datang saja bersama keluarga Anda ke outlet kami di SELATAN KINTAMANI PONOROGO. kami memberikan kepuasan pelayanan dan kenikmatan dalam rasa makanan yang kami sajikan.
Untuk terus bisa memanjakan para pelanggannya, Bakso Bumi reog Ponorogo terus berupaya untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat makan kami. Dengan musholla dan toilet yang juga kami siapkan,kami harapkan Anda akan puas dengan pelayanan kami dan datang kembali
Tempat duduk yang nyaman
Lesehan yang luas dan nyaman

Tempat makan bakso yang paling nyaman di Ponorogo

Dekat jalan utama, tempat parkir luas, ada musholla dan juga toilet
Anda jalan2 ke Ponorogo dan mencari tempat makan yang nyaman dan menarik??? dengan budaya dan etnis Ponorogo yang kental. Dimana lagi kalau bukan di BAKSO BUMI REOG tempatnya...
Kami hadir yang pertama dengan konsep tradisional restaurant memberikan Anda kenyamanan dalam makan dengan nuansa khas ponorogo. Tempat lesehan yang bersih dan sangat luas untuk singgah keluarga Anda. Dilengkapi dengan fasilitas toilet dan mushola yang dapat memberikan kenyamanan dalam melaksanakan ibadah Anda.
Menu andalan kami adalah bakso dengan berbagai varian rasa yang nikmat. Ada bakso daging, bakso doubel, bakso spesial, bakso tahu tuna, bakso tempura, Tempura Goreng dan tempura goreng Spesial...

Tempat lesehan yang asri dan bersih juga nyaman, menjamin privatisasi Anda

Berbagai aksen kota ponorogo menambah semarak pemandangan mata

Luas, berih dan nyaman
Tempat duduk yang nyaman, bersih dan luas. Tempat lesehan yang luas dan bersih. Merupakan salah satu tempat makan paling nyaman di Ponorogo. Sudahkah Anda berkunjung kesini.

Senin, 08 Oktober 2012

Nikmat dan lezat.... Bakso daging Bumi Reog

Mie Ayam lezat,,, akan segera hadir... Coming Soon @ Bakso Bumi Reog
Makan bakso Bareng2 emang nikmat banget. sayang banget kalo momen ini terlewatkan. karena itu jangan lupa yuk kita bareng2 jalan2 ke Ponorogo dan datng ke Bakso Bumi Reog. Buat temen2 yang mengunjungi temen, anak, cucu  yang sekolah di gontor atau di Pondok Pesantren di Ponorogo jangan lupan buat mampir ke Warung Bakso Bumi REog di Selatan Kintamani Ponorogo. Rasakan kelezatannya. Dan jangan lupa menyebarkan info ke teman-teman yang lain yaaaaaaaaaaaaaaaaa......
ku tunggu kedatanganm teman-teman. kebakso Bumi REog. Baksone WONG PONOROGO...........

Tempat Makan yang nyaman hanya di bakso BUMI REOG PONOROGO

Tentang rumah makan, mungkin tidak hanya makanan saja yang dicari. beberapa orang mungkin singgah di suatu rumah makan tertentu salah satunya adalah karena kenyamanannya. Rumah makan yang nyaman bisa ditandai dengan tingkat kebersihannya, tata letak ruangannya dan keamanan area parkir.
Tempat Makan yang luas

Bersih dan rapi tampak dari depan
Bakso Bumi Reog mungkin adalah salah satu kategori rumah makan yang sangat nyaman. Area tempat makan ada dua, yaitu tempat duduk berdiri dan tempat duduk lesehan yang luas. Selain itu area parkir juga lumayan luas dan letaknya yang cukup strategis berada tepi Jalan utama Ki Ageng Kutu dengan jalur lalu lintas yang ramai. dengan menu andalan bakso yang sangat nikmat, maka bakso bumi reog adalah pilihan tepat untuk kumpul keluarga Anda.
JANGAN LUPA DATANG YAAAAA

Jumat, 05 Oktober 2012

Kami berkomitmen menjadi warung bakso yang terbaik

Warung Bakso Bumi Reog terletak di Jalan Ki Ageng Kutu 18A...
atau SELATAN KINTAMANI.... Ajak keluarga Anda untuk berkumpul merayakan kebahagiaan disana....

Brosur Bakso Bumi Reog...


Bakso Bumi Reog terus berinovasi dan berkreasi untuk dapat memberi kepuasan pada pelanggan....ini adalah Brosur yang akan kami sebarkan untuk lebih memperkenalkan bakso Bumi Reog ke kalangan masyarakat luas sehingga dapat dikenal banyak orang menuju Word class Company yang insya Allah akan mulai di waralabakan...

Galeri Bakso Bumi Reog




Bakso, makanan yang tidak akan pernah bosan untuk disantap....
nikmat banget, bahkan di luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan Hongkkong pun ada menu bakso ini. Penasaran Kunjungi.... BAKSO BUMI REOG, SELATAN KINTAMANI

Mencari Rizki Berkah di Warung Bakso


Nikmatnya kalo kita makan bakso yang pedes banget.  Nah cari aja di Bakso Pedes di Bakso Bumi Reog yang enak dan nikmat banget. pasti bikin kamu ketagihan. Warung Bakso Bumi Reog yang halal adalah ladang kami dalam mencari rizki yang berkah dan halal. Nikmatnya,,,, halal...
cicipi yuuuuk

Bakso Bumi Reog yang mulai membumi

Makanan bakso memang sangat akrab dengan lidah orang Indonesia. Dimana pun Anda berada di seluruh pelosok Nusantara bahkan di luar negri Anda akan menemukan menu Bakso. Rasanya memang sangat ngangenin banget, kuah kaldu sapi yang nikmat dan mantap dimakan panas-panas dan dengan sambal yang banyak memang sangat nikmat. Anda mencari menu bakso yang enak di Ponorogo? Temukan di Warung Bakso Bumi Reog di Jalan Ki Ageng Kutu no 18A Ponorogo. Atau lebih tepatnya ada di selatan Kintamani. Sangat nikmat jika makan bersama teman-teman. Ajaklah orang tersayang Anda untuk berkunjung di Bakso Bumi Reog di SELATAN KINTAMANI.

Tempat Parkir yang luas memberikan kenyamanan dan keamanan  bagi Anda yang memiliki kendaraan. Juga tempat makan yang tersedia luas dan ada lesehannya. Penasaran???? langsung aja datang ke Bakso Bumi Reog....

Bakso Bumi Reog Mantapp

Kuahnya yang kental dengan kaldu sapi yang melekat. Baksonya sangat lembut dengan 100% daging asli. Sangat lezat dan menggoda untuk dimakan. Dimana nyari tempat makan bakso yang enak di Ponorogo? Dimana kah nyari tempat nongkrong yang ada lesehannya dan full musik? Tentunya hanya di Bakso Bumi reog di Ponorogo, tepatnya di selatan Kintamani. Tempatnya luas, cocok untuk berbagai acara meeting maupun sekedar berkumpul dengan keluarga Anda. Jangan lupa ya berkunjung ke Bakso Bumi Reog.

Bakso Daging Murah dan Lezat di Ponorogo

Jalan2 ke suatu tempat emang pas banget kalo kita mencicipi makanan khas setempat. Bisa jadi, makanan tersebut yang akan menjadi kenangan yang akan kita ingat dan rindukan.
Pernahkah Anda ke Ponorogo. Ponorogo tidak hanya terkenal dengan reognya saja, tapi juga dengan bakso Bumi Reog, baksone wong Ponorogo. Dengan cita rasa yang khas dan nikmat yang pasti akan mengugah selera kita, Penasaran, langsung aja kunjungi warung bakso bumi Reog bersama keluarga Anda dan rasakan sensasi kenikmatannya. Emmm,,,, yummmy...

Makanan Khas Kota Ponorogo

Anda sedang berjalan-jalan ke Ponorogo dan mencari hidangan pas untuk santapan Anda sekeluarga, Sini tempatnya. Bakso Bumi REog menyediakan berbagai menu masakan andalan yang akan menjadi menu anda selama di Ponorogo.
Bakso mantap dan nikmat yang akan menemani hari-hari Anda di jalan

Bakso Daging Lezat di POnorogo

ya hanya di Bakso Bumi Reog.
Lihat aja, tempatnya nyaman dan memang cocok untuk berbagai acara ANDA...
kapan pun ke POnorogo jangan lupa mampir ke Warung Bakso Bumi Reog di Jl Ki ageng Kutu 18A Ponorogo
Rasain kenikmatan Baksi daging yang nikmat

Bakso Daging Kuah yang Mantap

Mau merasakan sensasi kelezatan bakso bumi reog?
Datang aja ke Warung bakso Bumi Reog
Selatan Kintamani dan rasakan sensasi kelezatan rasanya

Mengenal Kota Ponorogo

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Hal tersebut dapat digambarkan dengan adanya sosok warok dan gemblak yang menghiasi gerbang kota Ponorogo. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

Adapun tentang asal usul Reog dan warok sendiri, ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat, namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak istri raja Majapahit yang berasal dari Cina, selain itu juga murka kepada rajanya dalam pemerintahan yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan di mana ia mengajar seni bela diri kepada anak-anak muda, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan kerajaan Majapahit kembali. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Kertabhumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.

Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk menggambarkan raja Kertabhumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Kepopuleran Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Bhre Kertabhumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer di antara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru di mana ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewandono, Dewi Songgolangit, dan Sri Genthayu.

Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan 'kerasukan' saat mementaskan tariannya.

Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai pewarisan budaya yang sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.

Ada 5 komponen penari dalam tari Reog Ponorogo, yaitu:

1. Klono Sewandono

Klono Sewandono atau Prabu Kelono Sewandono ini adalah tokoh utama dalam tari Reog Ponorogo. Beliau digambarkan sebagai seorang Raja yang gagah berani dan bijaksana, digambarkan sebagai manusia dengan sayap dan topeng merah. Beliau memiliki senjata pamungkas yang disebut Pecut Samandiman.








2. Bujang Ganong (Ganongan)
 Bujang Ganong (Ganongan) atau Patih Pujangga Anom adalah salah satu tokoh yang enerjik, kocak sekaligus mempunyai keahlian dalam seni bela diri sehingga disetiap penampilannya senantiasa ditunggu oleh penonton khususnya anak - anak. Bujang Ganong menggambarkan sosok seorang Patih Muda yang cekatan, berkemauan keras, cerdik, jenaka dan sakti.









3.Jathil
Jathil atau Jathilan adalah sepasukan prajurit wanita berkuda. Dalam tari Reog Ponorogo, penari Jathil adalah wanita. Mereka digambarkan sebagai prajurit wanita yang cantik dan berani. Kostum yang dikenakan penari Jathil adalah kemeja satin putih sebagai atasan dan jarit batik sebagai bawahan. Mereka mengenakan udheng sebagai penutup kepala dan mengendarai kuda kepang (kuda-kudaan yang terbuat dari anyaman bambu)



4.Warok
"Warok" yang berasal dari kata wewarah adalah orang yang mempunyai tekad suci, memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih. Warok adalah wong kang sugih wewarah ( orang yang kaya akan wewarah ). Artinya, seseorang menjadi warok karena mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup yang baik.


Warok iku wong kang wus purna saka sakabehing laku, lan wus menep ing rasa ( Warok adalah orang yang sudah sempurna dalam laku hidupnya, dan sampai pada pengendapan batin )
Pada setiap pertunjukkan,penari warok adalah pria dan umumnya berbadan besar. Warok mengenakan baju hitam-hitam ( celana longgar berwarna hitam dan baju hitam yang tidak dikancingkan ) yang disebut Penadhon. Penadhon ini sekarang juga digunakan sebagai pakaian budaya resmi Kabupaten Ponorogo. Warok dibagi menjadi dua, yaitu warok tua dan warok muda. Perbedaan mereka terletak pada kostum yang dikenakan, dimana warok tua mengenakan kemeja putih sebelum penadhon dan membawa tongkat, sedangkan warok muda tidak mengenakan apa-apa selain penadhon dan tidak membawa tongkat. Senjata pamungkas para warok adalah tali kolor warna putih yang tebal.


5. Barongan (Dadak merak)
Barongan ( Dadak merak ) merupakan peralatan tari yang paling dominan dalam kesenian Reog Ponorogo. Bagian-bagiannya antara lain;
  •  Kepala Harimau ( caplokan ), terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit Harimau Gembong.
  •  Dadak merak, kerangka terbuat dari bambu dan rotan sebagai tempat menata bulu merak untuk menggambarkan seekor merak sedang mengembangkan bulunya dan menggigit untaian manik - manik ( tasbih ). 
  • Krakap terbuat dari kain beludru warna hitam disulam dengan monte, merupakan aksesoris dan tempat menuliskan identitas group reog.
Dadak merak ini berukuran panjang sekitar 2,25 meter, lebar sekitar 2,30 meter, dan beratnya hampir 50 kilogram..dan diangkat hanya dengan menggunakan gigi !!!!!.

Kesenian Khas Ponorogo

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok Warok dan Gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat Reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu bukti budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

Sejarah Reog Ponorogo

Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok, namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bra Kertabumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir.

Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan dimana ia mengajar anak-anak muda seni bela diri, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan lagi kerajaan Majapahit kelak. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Bra Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.

Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa Barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya.

Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50kg hanya dengan menggunakan giginya.

Populernya Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Kertabumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer diantara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru dimana ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewondono, Dewi Songgolangit, and Sri Genthayu.

Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan 'kerasukan' saat mementaskan tariannya.


Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai pewarisan budaya yang sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.

Warok

Warok sampai sekarang masih mendapat tempat sebagai sesepuh di masyarakatnya. Kedekatannya dengan dunia spiritual sering membuat seorang warok dimintai nasehatnya atas sebagai pegangan spiritual ataupun ketentraman hidup. Seorang warok konon harus menguasai apa yang disebut Reh Kamusankan Sejati, jalan kemanusiaan yang sejati.

Warok adalah pasukan yang bersandar pada kebenaran dalam pertarungan antara kebaikan dan kejahatan dalam cerita kesenian reog. Warok Tua adalah tokoh pengayom, sedangkan Warok Muda adalah warok yang masih dalam taraf menuntut ilmu. Hingga saat ini, Warok dipersepsikan sebagai tokoh yang pemerannya harus memiliki kekuatan gaib tertentu. Bahkan tidak sedikit cerita buruk seputar kehidupan warok. Warok adalah sosok dengan stereotip: memakai kolor, berpakaian hitam-hitam, memiliki kesaktian dan gemblakan.Menurut sesepuh warok, Kasni Gunopati atau yang dikenal Mbah Wo Kucing, warok bukanlah seorang yang takabur karena kekuatan yang dimilikinya.

Warok adalah orang yang mempunyai tekad suci, siap memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih. “Warok itu berasal dari kata wewarah. Warok adalah wong kang sugih wewarah. Artinya, seseorang menjadi warok karena mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup yang baik”.“Warok iku wong kang wus purna saka sakabehing laku, lan wus menep ing rasa” (Warok adalah orang yang sudah sempurna dalam laku hidupnya, dan sampai pada pengendapan batin).

Syarat menjadi Warok

Warok harus menjalankan laku. “Syaratnya, tubuh harus bersih karena akan diisi. Warok harus bisa mengekang segala hawa nafsu, menahan lapar dan haus, juga tidak bersentuhan dengan perempuan. Persyaratan lainnya, seorang calon warok harus menyediakan seekor ayam jago, kain mori 2,5 meter, tikar pandan, dan selamatan bersama. Setelah itu, calon warok akan ditempa dengan berbagai ilmu kanuragan dan ilmu kebatinan. Setelah dinyatakan menguasai ilmu tersebut, ia lalu dikukuhkan menjadi seorang warok sejati. Ia memperoleh senjata yang disebut kolor wasiat, serupa tali panjang berwarna putih, senjata andalan para warok.

Warok sejati pada masa sekarang hanya menjadi legenda yang tersisa. Beberapa kelompok warok di daerah-daerah tertentu masih ada yang memegang teguh budaya mereka dan masih dipandang sebagai seseorang yang dituakan dan disegani, bahkan kadang para pejabat pemerintah selalu meminta restunya.

Gemblakan

Selain segala persyaratan yang harus dijalani oleh para warok tersebut, selanjutnya muncul disebut dengan Gemblakan.Dahulu warok dikenal mempunyai banyak gemblak, yaitu lelaki belasan tahun usia 12-15 tahun berparas tampan dan terawat yang dipelihara sebagai kelangenan, yang kadang lebih disayangi ketimbang istri dan anaknya. Memelihara gemblak adalah tradisi yang telah berakar kuat pada komunitas seniman reog. Bagi seorang warok hal tersebut adalah hal yang wajar dan diterima masyarakat. Konon sesama warok pernah beradu kesaktian untuk memperebutkan seorang gemblak idaman dan selain itu kadang terjadi pinjam meminjam gemblak.

Biaya yang dikeluarkan warok untuk seorang gemblak tidak murah. Bila gemblak bersekolah maka warok yang memeliharanya harus membiayai keperluan sekolahnya di samping memberinya makan dan tempat tinggal. Sedangkan jika gemblak tidak bersekolah maka setiap tahun warok memberikannya seekor sapi.Dalam tradisi yang dibawa oleh Ki Ageng Suryongalam, kesaktian bisa diperoleh bila seorang warok rela tidak berhubungan seksual dengan perempuan. Hal itu konon merupakan sebuah keharusan yang berasal dari perintah sang guru untuk memperoleh kesaktian.

Kewajiban setiap warok untuk memelihara gemblak dipercaya agar bisa mempertahankan kesaktiannya. Selain itu ada kepercayaan kuat di kalangan warok, hubungan intim dengan perempuan biarpun dengan istri sendiri, bisa melunturkan seluruh kesaktian warok. Saling mengasihi, menyayangi dan berusaha menyenangkan merupakan ciri khas hubungan khusus antara gemblak dan waroknya. Praktik gemblakan di kalangan warok, diidentifikasi sebagai praktik homoseksual karena warok tak boleh mengumbar hawa nafsu kepada perempuan.

Saat ini memang sudah terjadi pergeseran dalam hubungannya dengan gemblakan. Di masa sekarang gemblak sulit ditemui. Tradisi memelihara gemblak, kini semakin luntur. Gemblak yang dahulu biasa berperan sebagai penari jatilan (kuda lumping), kini perannya digantikan oleh remaja putri. Padahal dahulu kesenian ini ditampilkan tanpa seorang wanita pun.

Reog di masa sekarang

Seniman Reog Ponorogo lulusan sekolah-sekolah seni turut memberikan sentuhan pada perkembangan tari reog ponorogo. Mahasiswa sekolah seni memperkenalkan estetika seni panggung dan gerakan-gerakan koreografis, maka jadilah reog ponorogo dengan format festival seperti sekarang. Ada alur cerita, urut-urutan siapa yang tampil lebih dulu, yaitu Warok, kemudian jatilan, Bujangganong, Klana Sewandana, barulah Barongan atau Dadak Merak di bagian akhir. Saat salah satu unsur tersebut beraksi, unsur lain ikut bergerak atau menari meski tidak menonjol.

Beberapa tahun yang lalu Yayasan Reog Ponorogo memprakarsai berdirinya Paguyuban Reog Nusantara yang anggotanya terdiri atas grup-grup reog dari berbagai daerah di Indonesia yang pernah ambil bagian dalam Festival Reog Nasional. Reog ponorogo menjadi sangat terbuka akan pengayaan dan perubahan ragam geraknya.



Jangan Lupa berkunjung ke Bakso Bumi Reog
Selain Reog, Ponorogo adalah syurganya kuliner, ada pecel, sate ayam khas Ponorogo, sate dan gulai kambing, dawet Jabung, serta Jenang dodol.
Meski di lain tempat banyak jenis makanan yang mirip namun tiap daerah mempunyai ciri khas sendiri, begitu juga ‘Gulai dan Sate Kambing’ yang penulis haturkan ini.
13375717371243503974
Sate kambing yang telah dilepas tusuknya
Ke-khasan itu terletak pada bumbu dan cara memasaknya, orang Ponorogo cenderung menyukai rasa gurih, beda dengan sate daerah lain yang cenderung manis.
Namun begitu di Ponorogo sendiri ada 5-6 macam jenis gulai dan sate kambing tersebut, yang dicirikan dengan keluarga penjulanya, misal sate gule Pak Ni, sate gule Bu Sono, sate gule Pak Di, dan sate gule lainnya. Yang masing-masing group penjual mempunya rasa dan pelanggan sendiri-sendiri.
13375718401524558572
Sate kambing dengan tusuk
Ada berbagai permintaan dari pembeli, untuk memudahkan memakannya mulai tusuk yang dilepas, maupun yang masih dengan tusuk, tinggal selera. Rata-rata seporsi gulai kambing dihargai 6 ribu, dan sepuluh tusuk [sejinah; orang Ponorogo menyebutnya] seharga 7-8 ribu, ditambah minum es teh atau es jeruk seharga 2 ribuan, jadi satu porsi komplit 15 ribu. Harga yang tidak terlalu mahal tentunya dibanding dengan rasa.
13375719171088892335
Gule kambing dan sate kambing, satu pasangan
Ada beberapa jenis daging sate kambing, daging kapur, daging jerohan, hati, daging kepala, kikil, serta sunsum. Tapi untuk yang lunak daging bisa saja terutama buat ndulang [makan] si kecil. Kalau otak biasanya dimasak ditaruh di daun pisang lalu di masukkan didalam kuah gulai. Otak dihargai 5 ribu perbungkus.
13375720321201016742
Rombong dan pikulan, khas sate kambing Ponorogo-an
Ke khasan sate gulai Ponorogo adalah pada rombong yang dibuat naruh kuwali serta sate, berbentu pikulan melengkung, mungkin sejarahnya dulu buat jualan kelilingan, meski pikulan melengkung itu mustahil untuk memikulnya.
Sehari tiap warung bisa menghabiskan 2-3 kambing, dan warung-warung ini melayani hajatan terutama Aqiqohan dengan tarih biasaya antara 1 juta sampai 1,4 juta-an untuk satu ekor kambil yang sudah poel [dewasa, sudah tanggal giginya], dan situan rumah tinggal menyediakan nasi dan perangkat piring dan sendok, sate dan gule akan dikirim di rumah pemesan.
Ada pula orang yang punya hajat menyerahkan kambing, si pemasak yang menyediakan bumbu serta memasaknya dengan ongkos 400-500 ribuan.
Menjelang hari raya Idul fitri bisa sampai 5-8 kambing per hari, karena pendatang dari luar kota serta orang yang mudik kangen dengan sate gule kambing khas Ponorogo ini.
Silahkan berkunjung di Ponorogo, kami siap membantu
artikel 
Tertarik menampilkan foto-foto masakan atau kue hasil olahan sendiri beserta resepnya? Berpartisipasilah pada kegiatan WPC dari kawan-kawan Kampret minggu ini!

Jangan lupa juga untuk berkunjung ke Bakso Bumi Reog di Selatan Kintamani Ponorogo

Bakso adalah salah satu makanan khas Indonesia yang sudah merakyat. Bakso identik dengan kuahnya yang lezat dan pentol dagingnya yang nikmat. Kalau Anda pergi ke Ponorogo, belum lengkap rasanya kalau belum mencicipi bakso bumi reog. Bakso ini sangat nikmat dan rasanya juga sangat lezat. beralamat di Jalan Ki Ageng Kutu 18 A Siman Ponorogo, atau selatan Kintamani. nah kalo penasaran, mari mencoba